SLEMAN, iNews.id - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil menemukan solusi permasalahan pencemaran air lindi di TPST Piyungan, Bantul. Mereka memanfaatkan apu-apu yang merupakan gulma di sawah.
Solusi mengatasi limbah ini ditemukan empat mahasiswa FMIPA UNY yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM RE). Mereka Malikhah Melia Putri (S1 Biologi), Khisna Rizqi Fauzia (S1 Kimia), Badi’atul Masngudah dan Hikmah Sania Rahma (Pendidikan Kimia) dengan pembimbing Nur Aeni Ariyanti, dari Departemen Pendidikan Biologi.
Sebelumnya mereka melakukan penelitian “Pemanfaatan Magnetit Biochar Gulma Apu-apu (pistia stratiotes L) sebagai Adsorben Logam Timbal (Pb) Air Lindi TPA Piyungan” di Laboratorium Kimia FMIPA UNY.
Badi’atul Masngudah mengatakan, apu-apu merupakan jenis gulma air yang banyak ditemukan di perairan dengan kondisi tenang. Apu-apu memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat seperti Fe, Cd, Cu, dan Pb di perairan. Akar tanaman apu-apu mampu melakukan adsorpsi dengan menyerap kontaminan logam berat pada akar dan mendistribusikan keseluruh bagian tumbuhan.
“Selain itu, kandungan lignin dan selulosa dalam daun gulma apu-apu memiliki pengaruh terhadap pembentukan biochar. Penambahan biochar pada media tanam berpotensi meningkatkan C-tanah, retensi air, dan unsur hara di dalam tanah,” katanya.
Biochar sebagai campuran media tanam bersifat stabil dan dapat tersimpan di dalam tanah selama ribuan tahun. Modifikasi magnet terhadap biochar mampu meningkatkan kinerja biochar dalam mengadsoprsi logam.
“Cemaran air lindi TPA Piyungan dapat diatasi melalui proses adsorpsi menggunakan magnetit biochar, terutama pencemaran logam timbal (Pb),” katanya.
Masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan temuan ini untuk menjaga lingkungan di sekitar TPST Piyungan. Apu-apu bisa digunakan untuk mengatasi pencemaran lingkungan akibat rembesan air lindi.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait