Konsultan Timdis saat memberikan pendampingan kepada kelompok bank sampah 4S di Dusun Semail, Bangunjiwo, Sewon, Bantul. (Foto : iNews.id/yohanes demo)

Sementara, pembimbing dan pencetus kegiatan pengolahan sampah 4S, Heru Subaris mengatakan, kegiatan bank sampah merupakan salah satu cara membentuk budaya pilah sampah. Menurutnya, budaya pilah sampah ini harus dilakukan secara terus menerus hingga menjadi kebiasaan.

"Kalau belum terbiasa memang sulit. Tetapi dengan adanya pendampingan akan menjadi biasa sehingga menjadi budaya," katanya.

Dirinya yang juga Dosen Kesehatan Lingkungan di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ini menyampaikan bahwa, berdasarkan penelitian yang dia lakukan, untuk membangun budaya pilah sampah harus dilakukan dengan 3 cara pendekatan. Pertama, pendekatan tokoh politik, pendekatan tokoh agama dan pendekatan tokoh masyarakat.

"Kalau kita bandingkan dengan masyarakat Eropa, kulturnya sudah berbeda, masyarakat Indonesia itu lebih sulit untuk diatur. Tetapi ada 3 hal yang bisa dilakukan dengan pendekatan-pendekatan. Selain tiga hal tadi, ada lagi 3 pendekatan, yakni pendekatan sekolah, orangtuanya dan masyarakat untuk mengajarkan budaya pilah sampah di usia dini," uajrnya.

Meski begitu, ia tak memungkiri untuk menuju kebiasaan pilah sampah di masyarakat bukan sesuatu hal yang mudah. Oleh sebab itu, pendampingan-pendampingan tersebut harus tetap dilakukan secara konsisten.

"Kita bekerjasama dengan konsultan dari organisasi Timdis dan Perbanusa yang siap untuk memberikan pendampingan kepada kelompok masyarakat sampai benar-benar mandiri," kata dia.


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network