Serangan udara Militer Israel. (Foto: Twitter)

ANKARA, iNews.id - Seorang mantan pilot jet tempur angkatan udara Israel menyebut negaranya melakukan kejahatan perang. Pilot itu mengundurkan diri dari tentara Israel pada 2003 saat puncak Intifadah (gerakan perlawanan Palestina) Kedua.

Dalam wawancara dengan kantor berita Turki Anadolu, pria bernama Yonatan Shapira itu mengecam habis-habisan pemerintahnya yang kembali menyerang Gaza, wilayah di Palestina berpenduduk 2 juta jiwa yang sejak 2007 berada dalam blokade.

Shapira menggambarkan pemerintah dan tentara Israel sebagai organisasi teroris yang melakukan kriminal. Dia menyadari kondisi itu setelah lama bergabung dalam militer. Misi yang dijalankan militer tak sejalan dengan hati nuraninya sehingga memutuskan keluar.

"Saya menyadari selama Intifada Kedua apa yang dilakukan Angkatan Udara Israel dan militer Israel adalah kejahatan perang, meneror jutaan penduduk Palestina," ujarnya.

Dia bahkan tidak sekadar keluar dari militer, namun mengajak pilot AU Israel lain untuk ikut serta dalam kejahatan ini. Sejak keluar dari militer, Shapira meluncurkan kampanye yang mendorong tentara lain untuk tidak mematuhi perintah menyerang warga Palestina. Kampanyenya berbuah hasil, sejak 2003 ada 27 pilot Israel yang diberhentikan dari Angkatan Udara.

Lebih lanjut dia menyinggung soal pendidikan di Israel, sejak dini anak-anak ditanamkan nilai-nilai Zionisme yang sangat kental.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network