KULONPROGO, iNews.id – Rismiyati (51) warga Gadingan, Wates, Kulonprogo sukses mengembangkan usaha cokelat dengan label Coklat Makaryo. Namun, siapa sangka usaha yang dijalani pernah mengalami pasang surut. Berbagai upaya terus dilakukan sampai cokelat ini bisa menembus pasar modern.
Awal usaha dirintis Rismiyati dengan mendirikan salon Muslimah pada 2006 silam. Saat itu dia mencoba berwirausaha untuk menambah pendapatan keluarga dengan berbekal kemampuan dalam dunia kecantikan. Dua salon didirikan lengkap dengan lembaga kursus kecantikan rambut dan spa.
“Saat itulah saya tidak banyak memiliki modal, dan terpaksa utang di Pegadaian lewat program PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan) untuk membeli peralatan salon,” katanya.
Usaha ini bisa tetap berjalan mesti tidak semulus impiannya. Namun, dengan tekat yang kuat dia berusaha agar bisa mengembalikan cicilan utang di pegadaian senilai Rp15 juta. Meski harus tertatih dia bisa melunasi utangnya.
Sebagai enterpreneur muda saat itu, Rismiyati cukup jeli membuka peluang usaha. Tren kuliner sop ayam di Kota Yogyakarta pada 2010 membuatnya tertarik mengembangkan di Kulonprogo. Dengan sistem bagi hasil dia pun menambah varian usaha yang dijalankan.
Sebagai nasabah pegadaian yang taat, Rismiyati mendapat kepercayaan pinjaman utang yang lebih besar pada 2017. Saat itu dia mendapatkan pinjaman hingga Rp100 juta. Modal inilah dipakai untuk mengembangkan Coklat Makaryo.
“Awalnya kami terkendala peralatan, tetapi dengan pinjaman yang lebih besar kami bisa membeli alat untuk produksi,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait