Terpisah, Prof Uut sangat bersyukur masuk daftar 100 pioner berpengaruh versi Majalah Time ini. Karena apa yang sudah dilakukan dengan seluruh tim WMP selama 10 tahun ini diapresiasi serta dapat berkontribusi positif. “Sangat bersyukur dan senang,” ujarnya.
Prof Uut menjelaskan melakukan penelitian wolbachia pada akhir tahun 2011, kemudian mulai menyebarkan telur nyamuk aedes aegypti berwolbachia di Yogyakarta tahun 2016-2020.
“Untuk itu sekarang melakukan monitoring pada fase penerapan serta memantangkan, cara yang efektif dalam pengendalian deman berdarah dengue ini,” katanya.
Mengenai penerarapan di seluruh Indonesia, menurut Prof Uut untuk penerapannya akan difokuskan pada daerah yang kasus deman berdarah tinggi dan padat penduduk.
“Mudah-mudahan secara bertahap program ini akan membantu menekan kasus deman berdarah,” harapnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait