BANTUL, iNews.id – Berkunjung ke Kota Yogyakarta tidak lengkap kalau tidak mencicipi kuliner gudeg. Gudeg menjadi makanan khas dengan cita rasa manis yang cukup menggugah selera yang disajikan dengan sayur krecek, dan lauk telur atau ayam.
Sebagian besar gudeg terbuat dari nangka muda, namun ada juga yang menggunakan bahan bunga kelapa atau dikenal dengan manggar. Gudeg manggar memiliki cita rasa yang lebih unik karena lebih renyah sehingga cukup mengugah selera.
Salah satu gudeg manggar Bu Dullah yang dikembangkan Wulan Kristiatni bersama suaminya Agus Hariyanto. Warga Jebugan, Serayu, Bantul ini meneruskan usaha kuliner gudeg manggar peninggalan orang tuanya. Dia membuka warung di rumahnya dan banyak dikunjungi konsumen.
“Kalau gudeg nangka itu biasanya lebih empuk ini lebih renyah,” kata Wulan, Senin (27/9/2021).
Proses pembuatan gudeg manggar butuh waktu hingga lima hari, lebih lama dari gudeg nangka yang cukup dua hari saja. Untuk membuatnya cukup mudah, tinggal dimasak di atas tungku kayu bakar. Sedangkan bumbunya juga tidak jauh berbeda, menggunakan bawang merah dan putih, kemiri, merica dan ketumbar, daun salam, gula merah dan garam. Sedangkan penyedap rasanya menggunakan tempe yang hampir busuk dan santan kelapa.
“Kami tidak pakai penyedap rasa pabrikan, tetapi memakai tempe yang hampir busuk karena rasanya akan lebih mantap,” katanya.
Menurutnya, gudeg manggar merupakan menu kegemaran putri Kerajaan Mataram Islam. Dulu sang putri menikah dengan Ki Ageng Mangir dan kerap menyantap makanan ini, sehingga menu itu secara turun-temurun dibuat oleh warga Mangir di Srandakan, Bantul.
Setiap dua hari sekali , Wulan dan suaminya mengolah 15 kilogram manggar. Kebanyakan gudeg ini dipesan untuk acara perkantoran atau untuk oleh-oleh. Bagi yang ingin menyantap di lokasi juga dilayani karena juga disediakan gazebo di halaman rumah teras ataupun di dapur sambil melihat langsung proses produksi.
“Covid membuat pesanan tidak sebanyak dulu, tetapi ini mulai banyak untuk pesanan gudeg kendil untuk oleh-oleh,” katanya.
Satu porsi gudeng manggar dengan lauk daging dan ayam, dibanderol Rp30.000. Sedangkan untuk paket gudeg kendil mulai dari harga Rp85.000 hingga Rp450.000 tergantung lauknya.
Salah satu konsumen Danardono Tunggul mengaku gudeg manggar lebih renyah dari gudeg nangka. Selain itu juga empuk dan bumbunya meresap. Dia sudah sering menyantap gudeg manggar di warung ini.
“Rasanya masuk banget, lebih renyah ini yang membuat ketagihan,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait