NAIROBI, iNews.id - Sungguh mengerikan, pasukan pemberontak Tigrayan telah membunuh 100 pemuda di Kota Kombolcha. Pemerintah Ethiopia meminta dunia diminta tak menutup mata atas kekejaman tersebut.
Kota Komblcha merupakan satu dari dua kota yang menurut klaim kelompok pemberontak telah direbut selama akhir pekan lalu.
"Kelompok teroris TPLF telah mengeksekusi lebih dari 100 pemuda warga Kombolcha di daerah yang telah disusupi. Komunitas internasional tidak boleh menutup mata terhadap kekejaman seperti itu," kata Layanan Komunikasi Pemerintah di Twitter, Senin (1/11/2021).
Sayang, baik pemerintah maupun kelompok pemberontak enggan menanggapi lebih lanjut pernyataan tersebut.
Di hari yang sama, juru bicara pasukan Tigrayan menyatakan, kelompoknya telah bergabung dengan pasukan Oromo yang juga memerangi pemerintah pusat. Mereka pun tengah mempertimbangkan untuk menuju ibu kota.
"Kami telah terhubung dengan OLF/OLA dan jika mencapai tujuan kami di Tigray akan mengharuskan kami berbaris ke Addis Ababa, kami akan melakukannya. Tapi kami tidak mengatakan kami berbaris ke Addis Ababa," kata juru bicara pasukan yang dipimpin oleh Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) Getachew Reda kepada Reuters.
Jika pejuang Tigrayan bergabung dengan pasukan pemberontak dari Oromiya, wilayah terpadat di Ethiopia, hal itu dapat memperkuat kemampuan mereka untuk mengancam ibu kota. Hal itu akan memperdalam konflik di negara berpenduduk terbesar kedua di Afrika.
Sayangnya, juru bicara pemerintah Legesse Tulu, militer, dan regional Amhara tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pasukan dari wilayah utara Tigray mengaku telah maju ke wilayah Amhara minggu ini dalam upaya untuk menekan pemerintah pusat agar memenuhi tuntutan mereka. Namun pemerintah membantah seberapa jauh pasukan telah maju.
Tentara Pembebasan Oromo (OLA) merupakan kelompok bersenjata terlarang yang terpecah dari partai oposisi Front Pembebasan Oromo (OLF). Oromo merpakan kelompok etnis terbesar di Ethiopia namun banyak pemimpin politik mereka saat ini berada di penjara.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait