Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan keterangan kepada wartawan. (foto: MPI/Erfan Erlin)

YOGYAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy muncul dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. Muhammadiyah menyambut baik hal tersebut agar tidak terpusat pada sosok tertentu.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir berharap aturan presidential threshold sebesar 20 persen dalam pemilu untuk dapat mencalonkan presiden bisa diturunkan. Dengan begitu, jumlah kandidat untuk bisa diusung dalam pemilu tidak terbatas. 

"Indonesia pun akan memiliki lebih banyak pilihan pemimpin," katanya.

Ruang publik bisa semakin tersalurkan jika banyak kandidat maju. Tujuannya agar tidak terjadi apatisme dalam politik. Dari mana pun calon yang diusung dalam pemilu, maka harus ditempatkan sebagai anak bangsa dan sebagai milik bangsa Indonesia.

"Tetapi jangan terlalu terbatas juga, sehingga tidak cukup tiga calon. Ke depan bisa enam calon, bisa tujuh calon, enggak apa-apa. Demokrasi jangan terlalu besar-besaran, ingin nanti mutlak besar menangnya dan sebagainya. Justru dalam proses demokrasi yang cair seperti itu, terbuka banyak calon itu proses check and balance itu terbuka," ujarnya.

Terkait munculnya nama Muhadjir Effendy, Haedar mengaku tidak mempermasalahkan hal itu. Sebab tokoh Muhammadiyah maupun dari komponen bangsa lainnya perlu diberi kesempatan untuk menjadi kandidat yang berpartisipasi pada Pemilu 2024. 

"Ya agar dalam kontestasi politik itu tidak hanya fokus pada satu atau dua calon," kata dia, di sela peresmian SM Tower and Convention, Yogyakarta, Sabtu (24/06/2023).


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network