Baliho di perempatan Condongcatur, Depok, roboh Rabu (12/1/2022). (Foto : dok BPBD Sleman)

SLEMAN, iNews.id - Stasiun Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta masyarakat untuk waspada karena saat ini memasuki musim pancaroba yang diperkirakan akan berlangsung sampai bulan Mei 2022. Kondisi ini bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi. 
 
“Masyarakat harus mewaspadai musim ini, karena terdapat peningkatan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono di Sleman, Sabtu (2/4/2022).

Bencana hidrometeorologi tersebut dapat berupa cuaca ekstrem seperti hujan es, angin kencang, angin puting beliung, dan hujan lebat. Potensi ini muncul lebih besar dibandingkan dengan musim penghujan.  

Kabupaten Sleman termasuk area yang dilanda cuaca ekstrem karena berada di lereng Gunung Merapi sehingga menjadikan tumbuh dan berkembangnya awan konvektif seperti Cumulunimbus. Awan tersebut akan menimbulkan hujan disertai dengan angin kencang, bahkan dapat menimbulkan hujan lebat disertai es.

"BMKG telah merilis peringatan dini terhadap cuaca ekstrem di saat musim pancaroba. Awan yang berada di sebelah kanan dan kiri Gunung Merapi bersifat sangat ekstrim lalu tertiup angin dan memasuki wilayah Sleman," katanya.

Kondisi Sleman yang didominasi perkotaan yang suhunya lebih hangat sehingga tekanan udaranya lebih rendah. Kondisi ini menyebabkan awan konvektif yang masuk akan menimbulkan hujan berserta angin kencang.

Warjono mengatakan, di musim pancaroba ini angin akan bertiup kencang, ditambah dengan hujan lebat yang berdurasi pendek namun disertai dengan angin serta petir. Durasinya paling lama sekitar dua jam. Sedangkan durasi angin yang bertiup bersama hujan sekitar 15 menit.

“Dampak hujan berdurasi singkat tapi deras di Kabupaten Sleman berimbas pada ketidakmampuan selokan atau irigasi untuk menampung debit air hujan. Hal ini yang kemudian menyebabkan munculnya genangan air walaupun sifatnya tidak lama,” katanya.

Sedangkan musim kemarau di Kabupaten Sleman akan terjadi mulai dasarian II April – Dasarian I Juni 2022. Sedangkan akhir musim kemarau di wilayah DIY terjadi mulai Dasarian II September–Dasarian III Oktober 2022. 

"Selain hujan lebat, hujan es, serta petir, cuaca ekstrem yang terjadi dan dapat dirasakan masyarakat berupa banjir, angin kencang hingga puting beliung yang menyebabkan pohon dan baliho tumbang," katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network