Salah satu kamp tempat penahanan orang-orang Uighur di China. (Foto: AFP)

WASHINGTON, iNews.id – Perempuan Uighur dan msulimah lainnya jadi korban 
pemerkosaan, pelecehan seksual, dan penyiksaan di kamp Xinjiang, China. Amerika Serikat (AS) merasa sangat terganggu oleh laporan tentang pemerkosaan dan pelecehan seksual ini.

Departemen Luar Negeri AS menyatakan, harus ada konsekuensi serius atas kekejaman tersebut. Sebuah laporan BBC pada Rabu (3/2/2020) pagi mengungkapkan, perempuan di kamp Xinjiang menjadi sasaran pemerkosaan, pelecehan seksual, dan penyiksaan. Beberapa mantan tahanan dan penjaga kamp mengatakan, mereka mengalami dan melihat langsung bukti pemerkosaan massal, pelecehan seksual, dan penyiksaan yang terorganisasi.

“Kami sangat terganggu dengan laporan itu, termasuk adanya kesaksian langsung tentang pemerkosaan sistematis dan pelecehan seksual terhadap perempuan di kamp-kamp interniran di Xinjiang,” ujar salah seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS, dikutip Reuters, Kamis (4/2/2021).

“Kekejaman ini mengejutkan hati nurani, dan harus dihadapi dengan konsekuensi serius,” kata juru bicara tersebut. Dia menegaskan kembali tudingan AS terhadap China yang telah melakukan genosida dan kejahatan kemanusiaan lainnya di Xinjiang.

Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, China harus mengizinkan penyelidikan langsung dan independen oleh pengamat internasional, terkait tuduhan pemerkosaan dan kekejaman lain yang dilakukan di Xinjiang.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network