SLEMAN, iNews.id - Nagoya University Jepang mendukung Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam pengembangan budi daya jamur untuk dikonsumsi. Kerja sama ini diwujudkan dengan pendirian Unit Penelitian dan Pengembangan Jamur Konsumsi (UP2JK) di Laboratorium Pengolahan Kayu Klebengan, Fakultas Kehutanan UGM.
Perwakilan dari Nagoya University, Yamamoto mengatakan, kerja sama pengembangan budi daya jamur telah dilaksanakan sejak Oktober 2021. Kerja sama ini akan terus dilakukan hingga September 2024 mendatang. Selama kurang lebih 1,5 tahun berjalan mereka telah memberdayakan petani di Sleman serta mengembangkan unit penelitian dan pengembangan jamur konsumsi di UGM.
“Unit penelitian ini memiliki fasilitas yang lengkap untuk mendukung penelitian dan pengembangan budi daya jamur konsumsi,” kata dia di sela peresmian UP2JK, Rabu (12/7/2023).
Menurut dia, penelitian dan pengembangan jamur konsumsi diharapkan bisa menghasilkan baglog (tanaman jamur) dan beragam varietas jamur yang dapat dilepas ke masyarakat. Tentu saja jamur ini bisa dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomis.
Unit penelitian ini berisi peralatan pembuatan media budi daya jamur, alat sterilisasi, ruang inkubasi, dan ruang pembudidayaan. Unit ini juga menjadi pusat pertukaran informasi dan ilmu pengetahuan mengenai teknologi budi daya jamur bagi para petani dan pembuatan baglog.
Kerja sama antara Fakultas Kehutanan UGM dan Nagoya University Jepang mendapat dukungan pendanaan dari JICA. Sejak akhir 2021 lalu para peneliti dari UGM dan Nagoya University serta Gifu Forestry Research Institute melakukan penyuluhan dan pemberdayaan petani Jamur di Sleman untuk meningkatkan keahlian dan manajemen dalam budi daya jamur.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait