KULONPROGO, iNews.id – Ribuan guru honorer dan tenaga kependidikan di Kabupaten Kulonprogo belum mendapatkan gaji yang layak. Upah yang mereka terima masih berada di bawah Upah Minimum Regional (UMR).
“Nasib guru kita masih seperti nasib Guru Oemar Bakri, gajinya masih di bawah UMR dan tidak layak,” kata Anggota Komisi IV DPRD Kulonprogo, Muhtarom Asrorie, Senin (20/9/2021).
Muhtarom mengaku ada sekitar 1.275 guru honorer dan tenaga kependidikan yang gajinya masih rendah. Mereka ini terdiri atas
514 Guru Tidak Tetap (GTT), 298 Guru Tetap Yayasan (GTY), 347 Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan 116 Pegawai Tetap Yayasan (PTY). Sedangkan yang belum mendapatkan honor dari pemerintah total ada 1.123 yang terdiri atas 980 GTT/GTY dan 143 PTT/PTY.
Komisi IV DPRD Kulonprogo mendorong pemerintah untuk mengalokasikan anggaran APBD untuk memberikan insentif kepada para guru dan tenaga kependidikan. Mereka telah ikut berjuang mencerdaskan anak-anak bangsa yang patut diberikan apresiasi.
“Sudah saatnya para guru dan tenaga kependidikan nasibnya diperhatikan, karena mereka yang akan mencerdaskan generasi penerus,” katanya.
Politisi PAN ini berharap, Pemkab Kulonprogo bisa mengupayakan pada tahun anggaran 2022. Usulan itu bisa diajukan dalam penyusunan APBD murni 2022 untuk nanti dibahas bersama dengan badan anggaran.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait