YOGYAKARTA, iNews. id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi 13 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur mencapai 1.700 meter sepanjang pagi ini. Arah guguran ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
“Teramati guguran lava pijar 13 kali ke arah barat daya atau ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter sepanjang dini hari sampai pagi ini,” kata Kepala BPTKG, Agus Budi Santosa, Rabu (12/4/2023).
Secara visual gunung jelas terlhat dengan cuaca berawan dan cerah. Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 17,5-19 derajat Celsius, kelembaban udara 67-99 persen, dan tekanan udara 872,3-917,2 mmHg.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah. Selain guguran lava pijar juga ada beberapa aktivitas lain yang terpantau.
BMKG mencatat terjadi gempa guguran 23 kali dengan Amplitudo 3-7 mm selama 26,72-92,8 detik. Kemudian gempa hybrid/fase banyak terjadi dua kali dengan Amplitudo 3-11 mm berdurasi 8,76-10 detik. Kemudian gempa tektonik jauh sekali dengan Amplitudo 3 mm berdurasi 44,64 detik.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," katanya.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait