YOGYAKARTA, iNews.id – Aktivitas Gunung Merapi sepanjang pagi ini terpantau cukup tinggi. Gunung yang terletak di perbatasan DIY dan Jawa Tengah ini menyemburkan awan panas guguran dengan jarak luncur 2 kilometer.
Awan panas guguran pagi ini terpantau dua kali yakni pada pukul 07.01 WIB dan pukul 07.43 WIB, yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 48 dan 52 detik dengan durasi 127 dan 124 detik. Jarak luncuran mencapai 2.000 meter yang mengarah ke Kali Bebeng.
“Pagi ini ada dua kali awan panas guguran sejauh 2.000 meter ke arah Kali Bebeng,” kata Kepala Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/8/2021).
Sebelumnya pada periode pukul 00.00 WIB-06.00 WIB teramati awan panas guguran dengan jarak 1.300 ke arah barat daya. Cuaca di puncak berawan, mendung dan hujan dengan angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-20 derajat Celsiun dengan kelembaban udara 62-85 perrsen, dan tekanan udara 567-720 mmHg.
Secara visual gunung jelas teramati dengan asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal. Ketinggian asap kawah mencapai 150 meter di atas puncak kawah.
BPPTKG juga mengamati terjadi lima kali guguran lava pijar dengan jarak luncur mencapai 1.000 meter ke arah barat daya. Untuk kegempaan awan panas tercatat sekali dengan amplitudo 40 mm durasa 100 detik. Sedangkan gempa guguran ada 84 dengan amplitudo 3-40 mm durasi 14-131 detik.
Gempa embusan tercatat tiga kali dengan amplitudo 4-8 mm dengan durasi 10-15 detik. Untuk gempa hybrid atau fase banyak sekali dengan amplitudo 8 mm, S-P 0,4 detik, durasi sembilan detik.
Rekomendasi BPPTKG ada Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanis dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. Begitu juga dengan pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait