Premium dan Pertalite akan dihapus secara bertahap mulai tahun depan. (Foto: Ilustrasi/Ist)

SLEMAN, iNews.id - Kepala Pusat Studi Energi UGM, Prof Deendarlianto menyambut baik wacana penghapusan bahan bakar jenis premium dan pertalite. Kedua bahan ini memiliki dampak terhadap lingkungan sehingga disarankan untuk menggunakan bahan bakar beroktan tinggi. 

“Rencana kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah mengurangi emisi, termasuk pada sektor transportasi,” katanya Rabu (29/12/2021).

Mengacu pada perencanaan energi nasional, kata dia, pemerintah harus mulai menghilangkan secara perlahan-lahan premium dan pertalite. Namun hal ini harus disosialisasikan kepada masyarakat agar tidak menimbulkan gejolak. Apalagi wacana penghapusan ini akan diterapkan pada 2020. 

“Proses transisi menuju konsumsi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan sebenarnya telah dimulai sejak peluncuran pertalite pada tahun 2015 silam. Masyarakat sudah digiring untuk berganti dari premium ke pertalite,” katanya. 

Saat ini masyarakat juga semakin sadar manfaat penggunaan bahan bakar beroktan tinggi akan berpengaruh terhadap mesin dan lingkungan. Terbukti dari struktur penjualan BBM, pengguna premium semakin berkurang. Masyarakat kelas ekonomi menengah telah lama beralih dari premium ke pertalite dan pelan-pelan mulai bergeser ke pertamax.

“Dominasi kendaraan roda empat menggunakan pertalite, sehingga kalau akan menghentikan premium, enam bulan waktu transisi sudah cukup,” katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network