Pemerintah Desa Demangrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, DIY, mengumpulkan perangkat desa dan tokoh masyarakat di balai desa setempat, Jumat (19/7/2019). (Foto: iNews.id/Kuntadi)

KULONPROGO, iNews.id – Pascapenemuan serpihan delapan Alquran di kebun, Pemerintah Desa Demangrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, DIY, mengumpulkan perangkat desa dan tokoh masyarakat di balai desa setempat, Jumat (19/7/2019). Langkah ini dilakukan untuk menjaga suasana tetap kondusif.

Kepala Desa Demangrejo Gunawan mengatakan, pihaknya mengundang para perangkat desa, tokoh masyarakat, perempuan serta pemuda untuk bertemu di balai desa. Pemerintah desa juga mengundang polisi dari Kepolisian Sektor Sentolo, Koramil, hingga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Tujuannya untuk menyamakan persepsi dalam menyikapi suasana di masyarakat pascapenemuan serpihan-serpihan Alquran pada Rabu (17/7/2019).

“Kami meminta masyarakat tetap tenang dan mari kita percayakan kepada kepolisian untuk menuntaskan masalah yang ada,” ujar Gunawan.

Menurut Gunawan, selama ini suasana di Desa Demangrejo dikenal cukup kondusif. Meski ada perbedaan agama, warga tetap bisa bersatu, guyub rukun dan saling gotong royong. Suasana kehidupan ini pun masih terjalin pascapenemuan serpihan Alquran dan akan terus dipertahankan.

“Kami berharap warga jangan sampai terprovokasi. Apalagi kasus ini sudah ditangani kepolisian,” katanya.

Pemerintah desa mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap keberadaan orang yang tidak dikenal di desa itu. Jika memang ada aktivitas yang mencurigakan, silakan melapor ke pemerintah desa atau kepolisian. Mereka lah nantinya yang akan bertindak.

“Dukuh dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Jika ada yang mencurigakan, segera laporkan,” ujarnya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kulonprogo, Agung Mabruri, mengapresiasi langkah yang ditempuh Pemerintah Desa Demangrejo. Langkah itu akan mempercepat proses penyelesaian masalah. Dengan mengumpulkan semua warga untuk berberdialog dan berdiskusi, masalah akan lebih mudah teratasi.

“Selama ini polemik kerap muncul karena kurangnya komunikasi atau karena tidak tahu masyarakat harus berkomunikasi ke mana. Ini cukup bagus untuk menjaga kerukunan dan suasana kondusif,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Sentolo Kompol Kodrat mengatakan, sejauh ini Desa Demangrejo masih kondusif. Tidak ada gejolak di masyarakat pascapenemuan kitab suci dalam kondisi rusak tersebut. Pihaknya juga masih mendalami kasus itu.

“Kasus ini masih dalam penyelidikan dan sudah ada beberapa orang saksi yang dimintai keterangan,” katanya.

Diketahui, warga Belik, Demangrejo, Ngatinah, menemukan delapan Alquran yang telah dipotong-potong menjadi serpihan kecil di kebun warga saat tengah mencari ayam, Rabu (17/7/2019). Warga kemudian melaporkan penemuan itu ke pemerintah desa dan kepolisian. Polisi selanjutnya mengamankan barang bukti itu dan masih menyelidikinya.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network