Sekali menjual dia mendapatkan uang Rp15.000 sampai Rp25.000. Uang tersebut ia gunakan untuk membeli kuota internet dan diberikan kepada ibunya untuk biaya sekolah adiknya.
Di awal masuk SMK, dia harus jalan kaki naik turun bukit untuk sampai ke sekolah. Namun dia bersyukur karena tahun lalu, ada dua orang dermawan guru di sekolah dan dokter praktik di Nglipar yang memberikan sepeda.
“Sekarang pakai sepeda sembari mencari barang bekas,” katanya.
Kepala SMK Trunajaya, Supater Murbo Pribadi mengatakan, Soleh sebenarnya anak yang biasa dan sama dengan murid yang lain. Yang membedakan, Soleh lebih tekun dibanding siswa yang lain. Soleh selalu datang lebih awal dan pulang paling akhir.
"Ya memang untuk memanfaatkan wifi sekolah,” katanya.
Keterbatasan ekonomi keluarga membuat Soleh harus mencari uang tambahan. Meskipun sebenarnya dia sudah mendapat bantuan untuk biaya pendidikannya.
“Dia tidak pernah malu mengumpulkan sampah sebelum pulang. Saat libur sekolah dia juga mencari hingga beberapa kilometer dengan sepedanya,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait