BANTUL, iNews.id - Pemerintah Kabupaten Bantul menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif. UGM akan mendukung pengembangan sumber daya dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Kerja sama ini dituangkan dalam nota kesepahaman kerja sama yang ditandatangani Rektor UGM Prof Ova Emilia dan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Laguna View Pantai Depok, Bantul, Yogyakarta, Kamis (27/10/2022).
“Kerja sama ini untuk memperkuat kolaborasi UGM dengan kabupaten/kota yang ada di wilayah DIY,” kata Ova.
Menurut Rektor, UGM harus bisa memberikan sumbangsih bagi percepatan pembangunan di DIY, terutama dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya dalam kegiatan pendidikan, riset dan pengabdian kepada masyarakat.
Ova ingin keberadaan UGM bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Sebuah institusi tidak bisa berjalan sendiri tanpa ada kerja sama dengan mitra, sehingga kerja sama dengan pemda, NGO dan industri akan terus dilakukan.
“Melalui kerja sama ini diharapkan akan muncul ide inovasi dan inspirasi baru dalam memajukan masyarakat Bantul,” ujarnya.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengapresiasi UGM yang mau bekerja sama dengan Pemkab Bantul. Kabupaten Bantul memiliki satu juta jiwa yang tersebar di 17 kapanewon dan 75 kalurahan. Produk Domestik Bruto Regional mengalami peningkatan yang ditopang dari kontribusi ekonomi di bidang usaha industri kreatif, pertanian dan pariwisata.
Kabupaten Bantul memiliki sentra industri kreatif berbasis komunitas seperti kerajinan anyaman bambu di Muntuk, kerajinan kulit di Manding, gerabah Kasongan dan industri kreatif perak di Singosaren. Selain itu juga ada industri berbahan sampah yang disulap menjadi barang kreatif bernilai ekspor.
“Sebagian besar bahan baku industri kreatif yang ada di Bantul berada dari luar DIY, tetapi 70 persen nilai ekspor DIY berasal dari Bantul. Kami bangga banyak orang kreatif di Bantul,” katanya.
Di bidang pertanian, juga memiliki komoditas bawang merah. Sedangkan pariwisata ada 47 titik yang banyak diinisiasi dari masyarakat.
“Pantai Parangtritis masih menjadi ikon wisata Bantul karena setiap tahunnya menyumbang PAD Rp33 miliar,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait