Pedagang di Pasar Pingit Yogyakarta menerima distribusi minyak goreng kemasan sederhana, Rabu (9/3/2022). (Foto : HO-Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta)

YOGYAKARTA, iNews.id - Pemkot Jogja ingin jumlah pasokan untuk minyak goreng curah yang berkurang hingga 50 persen sejak Januari dapat dipulihkan kembali ke jumlah awal. hal ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kota tersebut.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan sejak awal tahun pasokan minyak goreng curah berkurang sejak awal tahun.

“Kami berharap kiriman minyak goreng curah ke Yogyakarta bisa dipulihkan kembali karena sejak awal tahun hanya menerima 50 persen saja,” kata Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat (8/4/2020)

Di Kota Yogyakarta terdapat dua distributor besar minyak goreng curah yaitu di Jalan Bantul dan di Kotagede. Masing-masing distributor rata-rata hanya menerima pasokan sebanyak 27 ton per bulan dari jumlah sebelumnya 54 ton.

Akibat berkurangnya pasokan yang diterima, lanjut Heroe, komoditas minyak goreng curah tersedia dalam jumlah yang terbatas di Kota Yogyakarta.

Dan meskipun harga eceran tertinggi untuk minyak goreng curah sudah ditetapkan Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram, namun harga minyak di pasar tradisional masih lebih tinggi.

Salah satu upaya yang ditempuh untuk memastikan masyarakat dapat mengakses komoditas tersebut dengan harga eceran tertinggi adalah melakukan operasi pasar.

“Saat pasokan datang, maka akan dilakukan operasi pasar. Kami sudah minta ke distributor agar memberikan kuota untuk operasi pasar dengan harga sesuai aturan pemerintah,” katanya.

Pasokan minyak goreng curah di Kota Yogyakarta berasal dari Semarang Jawa Tengah.

Sebelumnya, Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Riswanti mengatakan, pasokan di Semarang juga berkurang sehingga distributor besar tersebut memprioritaskan distribusi untuk Semarang dan sekitarnya terlebih dulu.

Sedangkan terkait harga minyak goreng curah yang masih cukup mahal di pasar tradisional, Riswanti mengatakan akan mengusulkan ada aturan terkait jenjang harga eceran tertinggi di tingkat distributor hingga ke pedagang dan konsumen akhir.

“Sekarang memang ada HET tetapi belum diatur untuk siapa. Makanya, harga di pasar masih cukup tinggi,” katanya.

Sedangkan kegiatan operasi pasar minyak goreng akan digelar melalui kecamatan ditujukan untuk warga kurang mampu dan pelaku UMKM serta di pasar tradisional untuk pedagang.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network