Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, Wayan Toni Supriyanto menyatakan, prangko seri Malioboro memiliki nilai intrinsik dan nominal. Selain itu juga ada nilai memorabilia yang menjadi kenangan panjang, bagaimana mengapresiasi Malioboro sebagai ikon sejarah dan pariwisata Kota Jogja.
“Peluncuran Prangko Seri Malioboro merupakan momen penting dalam sejarah, karena menjadi suatu pengakuan akan pentingnya menjaga dan mempromosikan warisan sejarah dan budaya Kota Jogja, kepada masyarakat luas agar semakin tertarik menjelajahi keistimewaan Malioboro,” katanya.
Pelukis Prangko Seri Malioboro, Astuti Kusumo mengatakan, butuh waktu satu pekan untuk membuat lukisan dalam prangko ini. Sebelumnya dilakukan kajian bersama tim ahli, yang terdiri atas akademisi, urban desain, antropolog, dan sejarawan.
“Ini menjadi suatu kehormatan bagi saya, untuk bisa memvisualisasikan berbagai perspektif tentang Malioboro, melalui tiga lukisan yang menjadi desain Prangko Seri Malioboro, serta satu lukisan yang menjadi sampulnya,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait