Sumadi meminta agar pembongkaran tersebut secepatnya dilakukan. Pemkot Yogyakarta mengimbau pengelola berpikiran lebih jauh di mana lokasi yang mereka gunakan berada di sumbu filosofi DIY.
"Karena sumbu filosofi sekarang baru diverifikasi oleh teman-teman UNESCO. Itu menjadi kepentingan bersama bukan pribadi atau individual agar mensuksekannya," ujarnya.
Ketua penyelenggara Widihasto Wasana Putra mengatakan, Tugu Jogja Expo adalah inisiatif kami Sekber Keistimewaan DIY bersama Republik Altar Ria. Pada 16 September- 16 Oktober 2022 mereka menyewa lahan Pemda DIY di Jalan Parangtritis selama 2 bulan untuk event Pasar Rakyat Jogja Gumregah nostalgia pasar malam Sekaten.
"Animo para pelaku UMKM untuk berjualan sangat besar,” ujarnya.
Pasar Rakyat Jogja Gumregah menjadi kanalisasi sosial bagi para pelaku usaha setelah Alun-Alun Utara sebagai salah satu warisan arkeologis utama direstorasi. Pihaknya adalah komponen masyarakat yang ikut mengorganisasi rakyat untuk mendorong pengesahan Undang-Undang Keistimewaan DIY.
Pada Akhir September 2022, mereka menjajagi kemungkinan menyewa lahan eks Hotel Trio di Jalan Margo Utomo untuk event serupa. Kondisinya cukup menantang, karena lokasi kumuh, kotor, banyak pecahan kaca hingga semak belukar.
"Niatan kami satu membuat event produktif di lahan yang tidak produktif," ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait