Penambang pasir di aliran sungai berhulu Gunung Merapi diminta mematuhi setiap adanya peringatan dini. (Foto Ilustrasi : Antara)

Dia mengatakan, selama ini pihaknya juga kesulitan untuk mengumpulkan dan memberikan edukasi kepada para penambang material Merapi ini, karena banyak dari mereka berasal dari luar daerah Sleman.

"Kalau penduduk setempat di lereng Gunung Merapi kami sudah familiar, dan mudah untuk sosialisasi," katanya.

Sebelumnya Stasiun Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan saat ini seluruh wilayah DIY termasuk wilayah Kabupaten Sleman masuk dalam periode musim peralihan (pancaroba) yang diperkirakan berlangsung antara Maret hingga Mei 2022.

"Perlu diwaspadai pada musim ini ada peningkatan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono.

Menurut dia, bencana hidrometeorologi tersebut dapat berupa cuaca ekstrem, seperti hujan es, angin kencang, angin puting beliung, dan hujan lebat yang muncul pada saat musim peralihan atau pancaroba, dimana potensinya lebih besar dari musim hujan.

"Wilayah Kabupaten Sleman termasuk area yang dilanda cuaca ekstrem. Lokasi Kabupaten Sleman yang berada di lereng Gunung Merapi menjadikannya sebagai wilayah yang mendukung untuk tumbuh dan berkembangnya awan konvektif seperti Cumulunimbus," katanya.


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network