Istri terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Tuti, memprotes penangkapan suaminya di Depok, Sleman. (Foto: iNews.id/Heru Trijoko)

SLEMAN, iNews.id – Penangkapan Ismail (50), terduga teroris di rumah makan kawasan Jalan Perumnas, Dusun Condongsari, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman, DIY oleh tim Densus 88 Mabes Polri sempat diwarnai aksi protes keras dari istri dan keluarganya.

Mereka menyangkal jika Ismail terlibat jaringan terorisme. Hingga kini, belum diketahui pasti mengenai dari kelompok dan jaringan mana Ismail ditengarai terlibat. Istri dan anak-anak Ismail juga meminta petugas menunjukkan bukti bukti keterlibatan bapaknya. “Demi Allah, demi Allah. Allah pelindung kami. Allahu Akbar,” ucap istri Ismail, Tuti, menyikapi penangkapan suaminya oleh tim Densus, Rabu (18/7/2018).

Penangkapan dan penggeledahan rumah sekaligus rumah makan milik Ismail berlangsung sekitar dua jam. Saat penggeledahan, jalan yang melintasi lokasi kejadian ditutup dan dijaga polisi. Warga hanya bisa menonton dari jarak jauh. Jalan baru bisa dibuka setelah penggeledahan. "Saya mau ke sini tidak boleh jalan sudah ditutup," ucap seorang warga, Hendi.

Warga lainnya, Bayu mengaku didatangi polisi dan diminta untuk mematikan kamera CCTV yang ada di rumahnya. Menurut Bayu, keluarga Bu Tutik cukup baik. Suami keduanya, Ismail juga tidak ada masalah. 

“Sejak dua tahun ini, Bu Tutik memang pakai cadar setelah menikah dengan Pak Ismail. Orangnya dikenal baik dan setiap Jumat juga memberikan sedekah makanan,” katanya.

Ketua RT 08 RW 62, Desa Condongcatur, Depok, Yoyok Teguh Prasetyo mengatakan pihaknya diminta polisi untuk menjadi saksi saat penangkapan terduga teroris pada pukul 14.30 WIB. "Saya datang dimintai jadi saksi, oleh pihak kepolisian sekitar pukul 14.30 WIB, dan itu sudah ada police line," katanya.

Menurut Yoyok, polisi membawa beberapa barang bukti, di antaranya anak panah dan senjata tajam. "Ada anak panah yang diamankan, ada bentuk permainan ketangkasan, ada targetnya juga, kalau senjata tajam, ya paling seperti pisau," katanya.

Yoyok menambahkan, selama 10 tahun lebih tinggal di kampung tersebut, ismail berperilaku baik terhadap tetangga sekitar. Dalam pengamanan tersebut hadir juga Kapolres Sleman Firman Lukmanul Hakim. Namun, saat dimintai keterangan oleh wartawan, pihaknya tidak bisa dikonfirmasi perihal pengamanan tersebut.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network