Umbu kemudian pulang kampung ke Sumba pada tahun 1975. Tiga tahun kemudian, dia menetap di Bali. Pada 1979, dia menjadi redaktur sastra di harian Bali Post dan menjadi guru bagi para sastrawan muda Bali. Beberapa muridnya di Bali antara lain, Putu Fajar Arcana, Cok Sawitri, Oka Rusmini hingga Raudal Tanjung Banua.
Alumnus jurusan Sosiatri, Fisipol UGM ini betah menetap dan banyak berkesenian di Bali hingga meninggal. Banyak pencapaian dan pengakuan atas sepak terjangnya sebagai penyair atau seniman. Antara lain Umbu mendapatkan Penghargaan Seni pada tahun 2019 dari Akademi Jakarta.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait