GUNUNGKIDUL, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menggelontorkan dana Rp109 miliar untuk menangani TPST Piyungan yang sampahnya sering overload. Dana tersebut digunakan untuk membenahi lahan existing dan membangun dua zona transisi.
Tenaga Ahli Menteri PUPR bidang Lingkungan Hidup, Sudirman mengatakan, anggaran itu telah dikucurkan untuk memperluas lahan existing. Jika dulu elevasinya sampai 140 meter kini turun 18 meter.
"Itu yang sudah maksimal semua. Sudah bagus kan," kata dia saat meninjau TPST Piyungan, Kamis (27/7/2023).
Nantinya akan ada tambahan pembangunan dua zona transisi yang ditata seperti padai lahan existing. Harapannya, zona transisi mampu menampung sampah yang bakal dibuang dengan sistem sanitery landfill.
Kementerian tidak mempermasalahkan jika sampah-sampah sekarang dibawa ke zona transisi. Namun Pemda DIY harus memikirkan cara lain menangani sampah karena lahannya mulai sempit dan sulit mencari lahan.
"Yang benar adalah benar-benar mengurangi sampah dari sumbernya," kata dia.
Menurutnya, Kementrian PUPR sebenarnya sudah membantu pembangunan 70 TPS 3R yang ada di Bantul dan Sleman. Untuk itulah pemerintah harus mengevaluasi pengoperasian TPS 3R tersebut.
Sudirman juga meminta Sekretariat Bersama (Sekber) Kartamantul untuk mengoptimalkan TPS 3R. Meski sudah ditangani Pemda, sebaiknya juga melibatkan LSM agar memiliki output maksimal.
"Di Banyumas itu TPS 3R-nya sudah jalan. Dulu sampah jumlahnya 140 truk sekarang tinggal 15, artinya sumber sampahnya dikurangi sangat baik," ujar dia.
Untuk mengurangi produksi sampah, perlu melibatkan masyarakat dalam pembuatan kompos yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian. Upaya pengurangan sampah harus dimulai dari sekarang. Jika tidak, maka akan kelabakan seperti yang dialami DIY saat ini.
“Pemda DIY harus mengurangi sampah dari sumbernya sehingga mampu mengurangi jumlah timbunan sampah di TPS,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait