Menurutnya, liberalisasi dan kemudahan akses informasi juga membuka peluang tumbuhnya krisis multi dimensi. Mulai dari merebaknya radikalisme, ekstremisme, budaya konsumerisme, kecenderungan menguatnya politik identitas, polarisasi sosial, hingga fragmentasi sosial berbasis SARA. Apalagi masih ada kesenjangan sosial dan pembangunan yang tidak merata yang bisa memicu konflik lebih besar.
“Butuh peran serta dan komitmen seluruh masyarakat untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila,” katanya.
Ova berharap peringatan ini mampu menjadi momentum bagi semua masyarakat untuk mengenang, menghormati, dan menghargai perjuangan para pendiri bangsa. Peringatan ini harus mampu untuk merefleksikan nilai luhur Pancasila demi pembangunan peradaban dan pertumbuhan global.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait