Selama kuliah, gadis kelahiran Magelang 5 September 1999 selalu berusaha menjadi yang terbaik. Tugas diselesaikan tepat waktu dan tidak pernah absen kuliah. Hanya saja pandemi Covid-19 menjadi petaka dalam kehidupan orang tuanya.
Ayahnya tidak bisa lagi bekerja sebagai sopir bus. Hingga akhirnya ibunya berjualan nasi goreng dan kue kotak berkeliling untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sejak sata itu Nike dan adiknya banyak membantu mempersiapkan jualan ibunya. Sedangkan kuliah diikuti secara online menggunakan laptop bergantian dengan adiknya.
“Saya juga memberikan les privat bagi siswa SD atau SMP di sela mengerjakan skripsi,” katanya.
Akhirnya Nike ikut Yudisium pada bulan Januari lalu dan diwisuda pada bulan Februari. Dia menjadi salah satu lulusan terbaik, yang disiplin memanfaatkan waktu. Dia bercita-cita menjadi guru akuntansi.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait