Sementara pada orang-orang dengam penyakit tertentu seperti TBC, hipertensi, diabetes, HIV dan lainnya dapat diberikan vaksin namun harus dalam kondisi terkontrol. Misalnya, pada pasien TBC dalam pengobatan bisa diberikan vaksin minimal 2 minggu setelah mendapat obat anti tuberkolosis.
Sedangkan bagi pasien DM tipe 2 terkontrol dan HbA1C dibawah 58 mmol/mol atau 7,5% dapat diberikan vaksin. Berikutnya, untuk pasien dengan HIV jika angka CD4 < 200 atau tidak diketahui maka vaksinasi tidak diberikan.
"Vaksin Covid-19 tidak bisa diberikan untuk pasien autoimun, gagal ginjal, serta wanita hamil," katanya.
Lebih lanjut Deshinta memaparkan pemberian vaksin akan menimbulkan efek samping, tetapi tidak berat. Reaksi yang muncul biasanya bersifat lokal ataupun sistemik seperti munculnya kemerahan, bengkak, nyeri pada area suntikan, dan selulitis. Sedangkan teaksi sistemik berupa demam, nyeri otot seluruh tubuh, nyeri sendi, badan lemah, serta sakit kepala.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait