Pengurus Kelompok Peternak Sedyo Mulyo, Sukoco menuturkan proses pembuatan pupuk yang paling inti adalah bagaimana membuat screct. Namun sebetulnya bahan tersebut bisa didapatkan secara mudah.
"Itu hanya dari apa rumput yang dimakan kambing sebelum yang dicerna kembali itu. Atau ketika kita sembelih itu masih berupa cacahan kasar,"ujar dia.
Bahan tersebut kemudian diambil satu ember lalu kemudian dipindahkan ke drum. Kemudian mereka tandai dengan molase alternatif dan ditambah media yang lain yaitu air di mana volume air adalah paling banyak. "Kemudian setelah kita diamkan selama beberapa minggu itu ditumbuhi belatung,"ungkap dia.
Setelah itu baru ditaburkan ke kotoran sapi. Dan didiamkan selama sepekan dan kemudian ditaburi bahan lain seperti serbuk gergaji kayu, limbah abu barulah itu bisa digunakan sebagai pupuk. Dan perharinya mereka bisa menghasilkan pupuk sebanyak 100 kg.
Pupuk ini lantas dijual 1 karung ukuran 15 kilogram dengan harga variatif Rp10.000 hingga Rp 15.000. saat ini pupuk organik buatan mereka sudah menguasai hampir seluruh pasar di Sleman bahkan luar provinsi.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait