KULONPROGO, iNews.id – Polemik dalam proyek pembangunan jalur kereta api Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kalurahan Kaligintung, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulonprogo selesai. Warga pemilik lahan dengan rekanan sepakat mengakhiri konflik sehingga proyek bisa kembali berjalan.
“Persoalan kemarin sudah selesai. Kita sepakat menyelesaikan dengan kekeluargaan dan tidak akan ke jalur hukum,” kata Aslam Fajri wakil dari pemilik lahan, Minggu (27/9/2020).
Sebelumnya pada Jumat (25/9/2020) Aslam bersama orang tuanya Mardisusanto menyegel proyek jalur kereta yang ada di atas tanah mereka di pedukuhan Siwates. Keduanya menolak pembangunan di atas lahannya, sebelum pembebasan ganti rugi dibayarkan. Pasca pemasangan penyegelan, antara pemilik lahan dengan rekanan bertemu dan menyelesaikan masalah yang muncul.
Sementara itu, Site Manager PT Istaka Catur Mina KSO Taufiqur Rahman mengatakan, masalah yang muncul hanya miskomunikasi dan kesalahpahaman saja. Pihaknya tidak mengetahui jika lokasi itu oleh PT KAI proses pembebasan lahannya belum tuntas. Sementara di sisi baratnya yang berbatasan langsung dan terkena proyek sudah selesai.
“Itu hanya salah paham saja, miskomunikasi,” kata Taufiwur Rahman.
Permasalahan itu telah diselesaikan dengan mediasi oleh pihak kalurahan. Kini proyek di lokasi tersebut sudah kembali berjalan normal.
Taufiqur Rahman mengatakan, proses pembayaran ganti rugi merupakan kewenangan dari PT KAI dan Kementerian Perhubungan dengan mekanisme yang panjang. Sebagian besar lahan sudah terbayarkan dan proyek bisa dilaksanakan. Beberapa lahan yang belum dibebaskan, oleh rekanan disewa agar proyek berjalan sesuai dengan jadwal.
“Kita selalu lakukan pendekatan humanis, kalau tidak boleh ya kita lewati. Yang boleh kita kerjakan atau disewa dulu,” katanya.
PT Istaka Catur Mina KSO melaksanakan pekerjaan sesuai hasil tender sejak 29 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2021. Perusahaan ini mendapat dua paket pengerjaan, berupa pengurugan lahan dari Kalurahan Kulur sampai dengan Kaligintung, Temon dan pengeboran serta pemasangan tiang pancang.
“Progres pekerjaan sudah 42,5 persen. Semoga proyek ini bisa berjalan lancar dan tidak ada persoalan seperti kemarin,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait