Menurutnya,membangun masjid ini hanya niat untuk beribadah. Alhasil justru banyak mendapat dukungan dari anggota dan hamba Allah. Bahkan beberapa teman saat berhaji banyak yang mendukung. Mereka ikut menjadi donatur dalam pembangunan masjid berukuran 10x12 meter ini.
Heru yang sudah menyelesaikan pendidikan S3 ini mengakui menjual rumahnya untuk membangun masjid. Namun dia tidak mau merinci dimana dan berapa rumah itu terjual. Baginya rumah merupakan harta sesaat. Apalagi istri dan kedua anaknya juga menyetujui.
“Yang penting iklas. Rumah tidak akan selamanya dipakai beda dengan masjid. Ketika masih dipakai amal jariyah tetap akan mengalir,” ujarnya.
Kini masjid ini sudah dipakai untuk kegiatan ibadah anggota Polsek Pengasih. Masjid ini juga dipakai untuk kegiaran bina kerohanian. Setiap Rabu akan dipakiaa untuk mengaji dengan pembacaan surat Yassin dan pengajian. Sedangkan pada hari Jumat membaca Al Kahfi.
Heru mengaku sengaja memilih cat dengan nuansa emas dan kuning di masjid ini. Hal ini didasari niat untuk memuliakan mereka yang mendonasikan hartanya.
“Kalau emas ini kan mengangkat derajat, makanya agar yang beribadah dan bersedekah ikut terangkat derajatnya,” kata polisi yang banyak meraih gelar pendidikan ini.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait