YOGYAKARTA, iNews.id - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mencatat pengumpulan zakat dari masyarakat Indonesia sepanjang 2023 mencapai Rp372 triliun. Potensi ini bisa dipakai untuk menuntaskan kasus kemiskinan.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) Waryono A Ghofur mengatakan, angka tersebut belum termasuk wakaf. Sedangkan, jika ditotal angkanya mencapai Rp 600 triliun lebih.
"Potensi zakat itu alhamdulillah sangat-sangat besar, Rp372 triliun. Itu baru zakat, belum wakaf, kalau wakaf itu kurang lebih Rp187 triliun. Nah, kalau digabung Rp600 triliun lebih," kata dia disela-sela acara Forum Zakat di Yogyakarta, Rabu (29/11/2023).
Melihat potensi zakat yang besar, seharusnya mampu untuk mengatasi persoalan kemiskinan di Indonesia. Tingginya penerimaan zakat itu sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk membayarkan zakat melalui lembaga-lembaga resmi seperti halnya Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Menurutnya, zakat telah berperan dalam mengatasi sejumlah persoalan di Indonesia. Bukan hanya kemiskinan namun juga untuk mendukung tercapainya visi Indonesia emas di tahun 2045 dengan pembiayaan pendidikan.
"Kami ingin sampaikan bahwa zakat ini betul-betul bermanfaat, oleh karena itu saya harapkan para muzaik untuk menyalurkan zakatnya lewat lembaga resmi," ucapnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait