P mengaku legawa tidak lagi menjadi Dukuh di tempat tinggalnya. Gejolak yang terjadi itu menunjukkan ada warga yang tidak suka kepada dirinya. Dia mengklaim selama menjadi orang nomor satu di padukuhannya, dirinya memiliki kompetensi.
"Saya ini memimpin dengan baik. Satu orang (yang tidak suka) ini kemudian memprovokasi warga, agar membawa saya ke kalurahan. Padahal yang lain itu ikhlas saja memberikan uang Rp50.000 itu," ujarnya.
Karena ada gejolak, pada Selasa (6/12/2022) siang ia mendatangi Kantor Kalurahan untuk mengundurkan diri, setelah didesak warganya. Saat berada di kantor kalurahan, dia berkenan menandatangani pernyataan akan mengundurkan diri.
"Ya karena warga meminta saya mundur, ya sudah saya mundur saja," ujar dia.
Kini, padukuhan sedang mengalami kekosongan kepemimpinan dan masih berproses mencari pejabat pengganti. Namun ia masih harus menjalankan tugasnya yang belum selesai, membagikan undangan pembagian bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD).
"Ini, lihat. Saya tetap masih dimintakan tolong menyebarkan undangan," imbuhnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait