Dwi Susanto menunjukkan kambing Pygmy yang dijadikan hewan piaraan. (foto: iNews.id/Trisna Purwoko)

Menurutnya kebersihan kandang mutlak dilakukan agar kambing-kambing tumbuh dengan sehat dan bebas dari penyakit. Luasan kandang harus memadai agar kambing Pygmy bisa melompat dan bergerak bebas.   

Dwi Susanto mengaku belum banyak peternak di Indonesia yang membudidayakan kambing ini, sebab harganya cukup mahal. Satu ekor anakan berusia sekitar tiga bulan dijual dengan harga Rp25 juta.  

“Harganya cukup mahal sehingga peminatnya tidak banyak. Baru 10 kali saya menjual anakan,” katanya. 

Dwi Susanto sengaja memelihara kambing ini karena nilai ekonominya yang sangat tinggi. Hewan ini cocok sebagai klangenan yang bisa diikutkan dalam kontes kambing hias.  


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network