GUNUNGKIDUL, iNews.id – Perdebatan dan pro kontra tentang sejarah Gunungkidul masih saja terjadi. Bertepatan dengan hari jadi Gunungkidul ke-190 yang jatuh pada Kamis (27/5/2021) hari ini, pro kontra itu masih saja muncul.
Ketua DPD PAN Gunungkidul, Arief Setiadi mengingatkan ada hal yang lebih susbtansial dibanding berdebat soal sejarah Gunungkidul. Menurut Arief dalam sambutan di acara malam Tirakatan, Bupati memerintahkan Sekda dan Dinas Kebudayaan untuk mengkaji ulang penentuan Hari Jadi Gunungkidul karena adanya "versi" lain dari sejarah berdirinya Gunungkidul.
"Sah-sah saja mengkaji ulang sejarah berdirinya Gunungkidul, tapi jangan sampai membuang-buang energi (urusi) yang tidak penting. Fokus pada Penyusunan RPJMD Gunungkidul 2021-2026 lebih urgen" kata Arief kepada iNews.id Kamis (17/5/2021).
Arief menegaskan pengkajian ulang sejarah Hari Jadi Gunungkidul bisa memicu munculnya pro kontra yang tidak substansif. Untuk itu Arief mengingatkan semua pihak untuk tidak terjebak dalam pro kontra yang justru tidak produktif.
Momen hari jadi ini hendaknya digunakan untuk kerja keras memajukan Gunungidul. Ini sesuai dengan Logo angka 190 dan tajuk Cancut Taliwondo untuk Hari Jadi Gunungkidul tahun 2021 dengan makna "Kerjasama dan Kerja Keras".
“Ini merupakan filosofi yang ingin dibangun Pemda Gunungkidul dalam memperingati, merayakan dan memaknai Hari Jadi-nya. PAN Gunungkidul menyambut positif hal tersebut,”ujarnya.
Makna Kerjasama dan Kerja Keras dari peringatan Hari Jadi Gunungkidul ke-190 tentu diharapkan dapat mewujud dalam gerak langkah roda pemerintahan Gunungkidul dimasa-masa mendatang.
Peringatan Hari Jadi Gunungkidul ke-190 saat ini, secara momentum adanya kepemimpinan daerah yang baru, menjadi terasa lebih special. Hari Jadi untuk yang pertama kali dibawah kepemimpinan Bupati Sunaryanto dan Heri Susanto.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait