KULONPROGO, iNews.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan program Pendataan Keluarga 2021. Seluruh keluarga akan didatangi petugas untuk dipotret kondisi ekonominya secara mikro, termasuk Kepala BKKBN Hasto Wardoyo yang juga menjadi sasaran pendataan.
“Terima kasih kepada kader yang telah mendata saya sebagai warga masyarakat,” kata Hasto Wardoyo, usai didata di Kulonprogo, Sabtu (3/4/2021).
Hasto mengatakan program ini sangat penting karena akan menghasilkan data mikro tentang kondisi keluarga. Setiap keluarga akan didata, bagaimana kondisinya, ketersediaan air bersih, makanan yang dikonsumsi hingga kondisi rumahnya. Data ini sangat penting karena akan menjadi dasar pengambilan kebijakan pemerintah.
BKKBN saat ini sedag menyusun blue print pembangunan berbasis kependudukanm. Hasil pendataan ini akan dipakai untuk menghitung indek pembangunan keluarga, karena selama ini hanya ada data indeks pembangunan manusia.
“Indeks pembangunan keluarga ini bisa untuk memetakan indek pembangunan manusia. Karena semuanya bisa dilihat dari setiap keluarga,” katanya.
Program pendataan keluarga seiring dengan program Presiden Joko widodo yang menekankan kualitas sumber daya manusia (SDM). Program ini juga bisa memotret kondisi anak stunting hinhgga kondisi gangguan kejiawaan.
Program pendataan dilaksanakan dengan protokol kesehatan Covid-19 yang menyasar lebih dari 77,9 juta keluarga yang melibatkan 1,25 petugas pendataan. Pendataan dilakukan secara daring untuk wilayah yang mudah terjangkau dengan sinyal internet. Namun untuk daerah yang sulit akan menggunakan formulir yang dibagikan oleh kader.
“Kita laksanakan ini dua bulan sampai akhir Mei, kami yakin ini bisa tercapai,” katanya.
Plt Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Ukik Kusuma mengatakan di DIY ada 1,99 kepala keluarga yang menjadi sasaran pendataan di lima kabupaten/kota. Pendataan melibatkan 7.700 kader yang selama dua bulan melakukan pendataan mulai 1 April sampai 31 Mei.
“Kami yakin pendataan di DIY akan tepat waktu, satu kader hanya dibebani 100 keluarga untuk dua bulan,” katanya.
Pendataan juga telah dilakukan di Keraton Yogyakarta untuk mendata keluarga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan anak-anaknya, serta di Pakualaman untuk mendata keluarga wagub DIY Pakualam X.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait