YOGYAKARTA, iNews.id - Penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DIY sebesar Rp1.765.000 masih belum memuaskan kaum buruh di DIY. Para buruh memilih menggelar aksi topo pepe di titik nol Yogyakarta.
Topo pepe atau bisa diartikan dengan berdiam diri di tengah teriknya matahari ini biasa dilakukan rakyat Yogyakarta ketika menyampaikan aspirasi kepada rajanya. Mereka kemudian menunggu sang raja memanggil untuk menyampaikan keinginan mereka di hadapan raja.
Juru bicara Majelis Pekerja Buruh Indonesia DIY Irsad Ade Irawan menerangkan, jika aksi topo pepe sengaja dilakukan oleh para buruh untuk mengadu pada Sri Sultan Hamengku Buwono X terkait dengan upah buruh.
"Topo pepe sebagai protes seluruh buruh di Yogyakarta dan menyampaikan keprihatinan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X. Kami ingin Sri Sultan Hemengku Buwono X agar menasihati Gubernur DIY agar menerapkan upah minimum kabupaten kota dengan KHL (kebutuhan hidup layak). Karena kemarin baru UMP yang naik 3,5 persen," kata Irsad yang juga Sekjen DPD KSPSI DIY, dalam aksinya Senin (2/11/2020).
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait