Buruh di DIY menggelar topo pepe memprotes UMP yang hanya naik Rp60.392. (Foto : Istimewa)

YOGYAKARTA, iNews.id - Penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DIY sebesar Rp1.765.000 masih belum memuaskan kaum buruh di DIY. Para buruh memilih menggelar aksi topo pepe di titik nol Yogyakarta.

Topo pepe atau bisa diartikan dengan berdiam diri di tengah teriknya matahari ini biasa dilakukan rakyat Yogyakarta ketika menyampaikan aspirasi kepada rajanya. Mereka kemudian menunggu sang raja memanggil untuk menyampaikan keinginan mereka di hadapan raja.

Juru bicara Majelis Pekerja Buruh Indonesia DIY Irsad Ade Irawan menerangkan, jika aksi topo pepe sengaja dilakukan oleh para buruh untuk mengadu pada Sri Sultan Hamengku Buwono X terkait dengan upah buruh.

"Topo pepe sebagai protes seluruh buruh di Yogyakarta dan menyampaikan keprihatinan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X. Kami ingin Sri Sultan Hemengku Buwono X agar menasihati Gubernur DIY agar menerapkan upah minimum kabupaten kota dengan KHL (kebutuhan hidup layak). Karena kemarin baru UMP yang naik 3,5 persen," kata Irsad yang juga Sekjen DPD KSPSI DIY, dalam aksinya Senin (2/11/2020).

Jika berdasarkan KHL, kata dia, upah layak untuk wilayah DIY berada di angka Rp3 juta. Saat ini, UMP DIY tahun 2021 yang telah disepakati yaitu Rp1.765.000 yang jauh dari KHL.

"Upah kabupaten kota belum ditetapkan. Kita berharap Sri Sultan berani agar upah minimum kabupaten kota sesuai dengan KHL rata-rata di atas Rp3 juta," ujarnya.

Untuk diketahui UMP DIY 2021 ditetapkan naik 3,54 persen dibandingkan UMP 2020 atau hanya naik Rp60.392 dari Rp1.704.608 menjadi Rp1.765.000.


Editor : Ainun Najib

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network