Dalam program ini, Angkasa Pura I juga turut bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta dalam kaitannya untuk merekomendasikan kesesuaian jenis tanaman yang ditanam, sehingga dapat memberikan dampak positif yang optimal dalam meminimalisir dampak dari abrasi dan bencana alam.
General Manager Bandara Internasional Yogyakarta, Agus Pandu Purnama, turut menjelaskan tujuan penanaman pohon tersebut tidak hanya terfokus pada pelestarian kawasan penyangga bandara saja, namun juga untuk menambah kerapatan vegetasi menahan abrasi pada kawasan greenbelt.
"Namun juga bertujuan menambah kerapatan vegetasi untuk menahan abrasi pada kawasan greenbelt, mendukung kawasan eco wisata di sekitar YIA, menambah kembali kawasan terbuka hijau, sebagai bentuk realisasi terhadap rencana aksi mitigasi gas rumah kaca (RAN-GRK), serta sebagai upaya pemberdayaan masyarakat di sekitar berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) pilar sosial dan ekonomi pada ekosistem lautan," ucap Agus Pandu.
Faik Fahmi juga menuturkan, di samping menjalankan tugas utama sebagai Badan Usaha Bandar Udara di Indonesia, Angkasa Pura I juga berkomitmen untuk turut serta dalam mewujudkan program pelestarian lingkungan, agar terwujud proses bisnis yang berkelanjutan.
"Bandara Internasional Yogyakarta sendiri dirancang dengan konsep bandara greenfield, dengan filosofi arsitektur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini ditujukan untuk mendukung implementasi konsep bandara ramah lingkungan atau eco airport," tutur Faik Fahmi.
Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait