Suasana senja di Masjid Al-Musyariin, Jakarta Barat saat awal Ramadan 1441 Hijriah. Berpuasa dengan benar ternyata dapat memperkuat imunitas tubuh. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja).

JAKARTA, iNews.id – Sejumlah penelitian ilmiah telah dilakukan terhadap orang yang berpuasa. Para ahli menemukan, berpuasa ternyata sangat baik bagi kesehatan, termasuk meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh.

Ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta R Dwi Budiningsari menuturkan, berpuasa tidak hanya memberikan kesempatan bagi tubuh untuk meregenerasi sel, namun juga berfungsi sebagai detoksifikasi atau mengeluarkan racun dalam tubuh.

“Hal ini mendasari regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh. Dengan sistem kekebalan yang telah diregenerasi akan semakin memperkuat tubuh dalam menangkal berbagai infeksi bakteri maupun virus dan penyakit lainnya,” kata Budiningsari, dalam laman resmi UGM, dikutip Senin (27/4/2020).

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, puasa Ramadan kali ini menjadi tantangan tersendiri bagi umat Islam karena berlangsung di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Karena itu, asupan gizi sangat diperlukan dalam mendukung penguatan imunitas.

Budiningsari menerangkan, secara umum terdapat tiga fungsi asupan gizi yang digunakan oleh tubuh manusia. Pertama, menjadi sumber energi sebagai prioritas utama yang digunakan oleh tubuh.

Kedua, fungsi regulasi yaitu mengatur agar tubuh sehat dan bugar, termasuk fungsi kekebalan tubuh. Ketiga, fungsi pertumbuhan yang merupakan prioritas terakhir dan akan berlangsung apabila fungsi pertama dan kedua telah terpenuhi.

Dia lantas membagikan sejumlah tips agar tubuh tetap sehat dan bugar selama menjalani puasa. Langkah awal yakni memastikan terlebih dahulu kondisi kesehatan tubuh.

Orang sehat dianjurkan tetap berpuasa, sedangkan yang sakit dianjurkan berkonsultasi terlebih dulu ke dokter. Tak kalah penting yaitu menjaga makan yang sehat dan seimbang sesuai dengan porsi ‘Isi Piringku’.

Menurut Budiningsari, mengonsumsi karbohidrat kompleks dan serat yang membutuhkan waktu lama untuk dicerna diubah menjadi energi saat sahur sangat dianjurkan. Mengapa demikian? Karena energi yang dihasilkan akan bertahan lebih lama. Hal ini juga berarti akan merasa kenyang lebih lama.

Mendapatkan karbohidrat kompleks dan kaya serat dapat diperoleh dari sejumlah makanan. Contohnya yakni nasi merah, kentang, roti gandum, biji-bijian, kacang-kacangan, gandum, dan ubi.

“Batasi konsumsi gula jangan lebih dari 50 gram sehari atau setara dengan empat sendok makan karena bisa memengaruhi sel imun untuk memerangi penyakit,” kata Ketua Prodi S1 Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini.

Dia juga mengingatkan agar menghindari konsumsi makanan dengan kandungan lemak trans tinggi dan kurangi makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat sederhana, seperti makanan atau minuman yang terlalu manis.


Editor : Zen Teguh

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network