YOGYAKARTA, iNews.id – Puncak Perayaan Dharma Santi Hari Suci Nyepi Nasional akan digelar di pelataran Candi Prambanan, Sleman pada Sabtu, (27/3/2021). Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menekankan agama harus menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Beragama tak hanya akan terwujud kedekatan makhluk dengan Tuhan, namun juga memunculkan sikap saling menghormati, toleransi dan sekaligus memuliakan alam seisinya,” kata Menteri Agama dalam keterangan persnya menjelang Puncak Perayaan Dharma Santi Hari Suci Nyepi Nasional, Jumat (26/3/2021). Rencananya puncak peringatan ini akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo secara daring.
Dharma Santi merupakan ajang pertemuan atau silaturahmi untuk dapat saling memaafkan kesalahan masing-masing serta mengupayakan untuk tidak membuat kesalahan lagi di kemudian hari. Ini menjadi bagian dari sad dharma atau enam cara umat Hindu dalam menyebarkan ajaran dharma atau agama.
Menurut Menag, Perayaan Dharma Santi Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1943 menjadi momentum untuk mengimplementasikan ajaran Tri Hita Karana yang merupakan ciri khas Hindu di Indonesia. Dalam agama Hindu dikenal ada ajaran tat twam asi yang bermakna aku adalah engkau harus menginspirasi untuk saling menghormati, saling rukun, dan bertoleransi. Sudah sepatutnya umat Hindu memperlakukan orang lain apa pun agama, suku, dan kelas sosialnya secara adil tanpa ada diskriminasi.
“Saya kira inilah inti moderasi beragama yang roadmap-nya telah selesai dibuat Kementerian Agama (Kemenag) dan akan menjadi acuan kehidupan bermasyarakat di seluruh Indonesia,” kata Menag.
Yaqut mengatakan, ajaran Hindu sangat menjaga budaya luhur yang diharapkan dapat menjadi inspirasi pelestarian warisan luhur bangsa terutama Candi Prambanan. Jika Candi Prambanan dirawat dan sekaligus dijadikan tempat kegiatan ritual, spiritual, dan budaya maka dua keuntungan akan didapatkan.
“Tidak hanya kelestarian budaya tetapi peningkatan kunjungan wisata,” katanya.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kemenag Tri Handoko Seto mengatakan, makna Tri Hita Karana dalam perayaan Hari Suci Nyepi bertujuan untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan juga menjaga hubungan sesama manusia. Selain itu juga untuk memuliakan alam dengan memberinya jeda untuk menata keseimbangannya.
“Nyepi harus menginspirasi kita semua untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, memohon kepada Tuhan agar persoalan bangsa saat ini segera selesai,” kata Tri Handoko Seto.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait