GUNUNGKIDUL, iNews.id - Kalurahan Putat di Kapanewon Patuk, Gunungkidul telah meraih predikat sebagai Kalurahan Mandiri Budaya. Dalam peringatan HUT ke-159 Kalurahan Patuk, mereka menggelar kirab menampilkan potensi budaya yang diikuti sembilan padukuhan.
Di Kabupaten Gunungkidul, saat ini baru ada empat kalurahan yang meraih predikat mandiri budaya. Selain Putat, Kalurahan Bejiharjo Kapanewon Karangmojo, Kalurahan Giring Kapanewon Paliyan dan Kalurahan Jerukwudel Kapanewon Giriasubo.
Lurah Putat Rusbandi mengatakan, dengan predikat ini mereka memiliki tanggungjawab yang lebih besar. Karena harus mampu mengkolaborasikan antara potensi yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami memiliki tanggungjawab meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui Desa Mandiri Budaya ini," kata dia, Minggu (9/10/2022).
Rusbandi mengatakan setiap padukuhan di Putat memiliki potensi budaya dan kesenian yang berbeda satu sama lain. MGrup kesenian ini menjadi unggulan masing-masing padukuhan, seperti sholawat Jawa, Rodatan, Jathilan, Reog, Ande-ande lumut, musik Tok Lik dan juga seni gamelan.
“Kami menggalakkan kesenian tersebut dengan memaksimalkan anggota masyarakat setempat. Akan terus kami gali potensi kesenian yang ada," ujarnya.
Kalurahan juga berusaha menumbuhkan jiwa enterprenuer masyarakat dengan menciptakan Desa Premier untuk warga laki-laki dan Desa Prima untuk warga perempuan. Mereka dilatih untuk berinovasi dengan stimulan bersumber dari dana keistimewaan.
Kalurahan putat juga memiliki beberapa potensi di masyarakat, seperti wisata Batik Kayu, Goa Watu Joglo, Kebun Jambu Kristal hingga Joglo Batur yang menawarkan view hamparan sawah yang lebih luas serta Spa menggunakan lumpur.
"Kami ada 4 Kelompok Sadar Wisata yang akan memaksimalkan potensi mereka masing-masing," ujar dia.
Sekretaris Dinas Kebudayaan Sabarisman menambahkan, Kalurahan Putar sudah menyandang level tertinggi dari Desa Mandiri Budaya. Mereka telah memberi fasilitas Balai Budaya sebagai tempat untuk pusat kegiatan masyarakat.
"Dari Dinas Kebudayaan Gunungkidul berterimakasih kepada pemerintah Kalurahan di mana bangunan balai budaya ini sudah berdiri namun masih memiliki pekerjaan yang lebih besar untuk memaksimalkannya," katanya.
Dinas berharap kegiatan kebudayaan bersinergi melalui berbagai kegiatan lain desa prenuer dan desa prima serta potensi wisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Panewu Patuk, Martono Imam Santosa berharap gelontoran dana keistimewaan bagi desa budaya harus memiliki dampak positif terutama peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Jika tidak memberikan dampak positif masyarakat maka artinya Danais tersebut sia-sia.
"Memang harus ada kolerasi positif antara Danais dengan kesejahteraan masyarakat," ujar dia.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait