MAGELANG, iNews.id - Sebanyak 64 petani dari 32 kelompok tani hutan (KTH) yang ada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dilatih budi daya alpukat. Kegiatan ini menjadi salah satu program rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) di Perbukitan Menoreh dan Borobudur, Senin (3/7/2023).
Pelatihan yang diselenggarakan PT Bharinto Ekatama (BEK) yang merupakan anak usaha PT Indo Tambangraya Megah (ITM) ini dipusakan di tempat persemaian CV Tanindo, Salaman, Magelang. Nara sumber yang dihadirkan dari Pusat Bibit dan Alpukat Ambarawa, Semarang dan Pangeran Agus Riyadi selaku Penggiat dan Pengusaha Alpukat Pangeran Agus Riyadi. Mereka melatih petani agar memiliki kemampuan propagasi tanaman yang baik dan benar.
BEK merupakan satu dari lima perusahaan pemegang izin Persetujuan Pemakaian Kawasan Hutan (PPKH) yang menerima mandat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk merehabilitasi DAS di kawasan destinasi super prioritas Borobudur dan Perbukitan Menoreh. Upaya rehabilitasi telah dimulai sejak November 2021 dengan pendekatan agroforestri dengan melakukan penanaman alpukat, kelengkeng, durian, mangga, beringin hingga aren.
“Pelatihan ini menjadi bagian program rehabilitasi DAS yang dilakukan BEK di lahan seluas 250 hektare yang tersebar di 8 kecamatan di Magelang dan Kulonprogo,” kata Direktur Keberlanjutan dan Manajemen Risiko ITM Ignatius Wurwanto.
Pelatihan ini diharapkan bisa mewujudkan program Rehabilitasi DAS bermanfaat bagi masyarakat. Petani didukung semakin mandiri untuk menghasilkan bibit berkualitas, perawatan dan keberlanjutan program agroforestri dengan baik.
“Pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas kelembagaan KTH untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan sumbangan pada pembangunan berkelanjutan,” kata Wurwanto.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait