KULONPROGO, iNews.id – Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA) di Kulonprogo, resmi dioperasikan untuk penerbangan komersial mulai, Senin (6/5/2019).
Pesawat pertama yang mendarat adalah maskapai Citilink dengan kode penerbangan QG 132 dengan rute penerbangan Halim Perdanakusuma-YIA dan kembali ke Halim, Perdanakusuma, Jakarta.
“Ini adalah penerbangan komersial perdana dan penumpang sudah membayar full dari Halim (Perdanakusuma) ke YIA,” kata Direktur Pelayanan dan Pemasaran, PT Angkasa Pura I, Devi W Suradji, di sela-sela menyambut penumpang di terminal kedatangan Bandara YIA.
Begitu mendarat dan memasuki Apron, pesawat ini disambut dengan tradisi water salute dari dua mobil pemadam kebakaran yang sudah disiapkan. Penumpang selajutnya turun ke terminal melalui jalur bawah bukan menggunakan garbarata.
Para penumpang selanjutnya disambut dengan tarian kontemporer di terminal kedatangan. “Hari ini ada 96 penumpang dan nanti saat kembali ke Hali ada 52 penumpang,” kata Devi.
Dia menjelaskan, tahap operasional perdana kali ini baru ada satu maskapai Citilink dengan rute penerbangan Halim-YIA dan nanti akan kembali ke Halim. Setiap harinya Citilink akan mengoperasionalkan satu pesawat. Sedangkan maskapai lain masih dalam proses.
Salah satunya yang akan membuka rute adalah Batik Air dengan rute YIA-Palangkara, YIA-Samarinda, YIA-Denpasar dan YIA-Cengakrang (Jakarta). Diharapkan penambahan rute baru ini sudah bisa terlaksana pada 10 Mei mendatang. “Ini masih didiskusikan, kususnya slot masuk Cengkareng dan Denpasar karena di sana cukup padat,” ujarnya.
Untuk penerbangan internasional, kata Devi masih dalam proses negosiasi. Maskapai butuh waktu minimal delapan pekan untuk mengurus proses dan slot penerbangan.
Tidak hanya untuk menyamakan slot penerbangan di YIA namun juga dari negara asalnya. Begitu juga dengan penumpang, marketing dan sarana pendukung lainnya. “Mudah-mudahan (rute internasional) 3 bulanan sudah ready,” katanya.
Devi menambahkan, khusus untuk penerbangan tambahan (extra flight), yang biasa ada di Adisutjipto, nantinya akan diarahkan ke YIA. Tahun lalu ada 32 rute penerbangan, dan diharapkan tahun ini bisa sama banyaknya.
Pelaksana Tugas Sementara (PT) GM YIA, Agus Pandu Purnama, mengatakan dengan adanya penerbangan di Bandara YIA, tidak akan mengubah rute yang ada di Adisutjipto. Rute di YIA akan lebih menyasar konsumen dan penumpang yang ada di Jawa Tengah Selatan, dan DIY. “Next time pasti akan ada sharing, tetapi segmen pasarnya berbeda,” ujarnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait