Nurjoko menambahkan, minat jamaah untuk berinfak juga sangat tinggi. Kali ini jumlah infak yang berhasil mereka kumpulkan sebesar Rp41,650 juta. Di mana jamaah putra mendapat infak Rp19,3 juta dan Putri Rp22,3 juta.
Nurjoko menambahkan, Salat Idul Adha ini memang yang pertama selama pandemi. Antusias masyarakat untuk mengikuti salat ini cukup tinggi di samping juga animo untuk ikut berqurban juga membaik
Ia menyebut untuk qurban kali ini minat masyarakat juga meningkat. Tahun 1442 H atau 2021 jumlah qurban sapi sekitar 96 ekor dan kambing 90 ekor. Sementara tahun ini ada 103 sapi dan kambing 71 ekor.
"Tahun ini 103 sapi atau naik 7 ekor artinya minatnya meningkat,"kata dia.
Dalam ceramahnya, Isyudi menyampaikan pesan tentang hakikat berqurban, sedekah hingga anak-anak sholeh. Selain itu juga mengulas tentang kesabaran dan keikhlasan.
"Dunia adalah ujian. Tetapi percayalah kepada Allah, karena Allah tidak akan mengujinya di luar kemampuannya,"tuturnya.
Yunita (32) warga Jombang yang diajak rekannya warga Imogiri Bantul ikut Salat Idul Adha ini mengaku baru pertama datang ke Jogja dan baru pertama ikut Salat Idul Adha di Padang pasir. Dia kaget sekaligus kagum dan bahagia mengikuti salat Idul Adha di Gumuk pasir ini
Ia mengaku kagum merasakan aura gumuk pasir kali ini karena serasa salat di padang pasir. Suasana Idul Adha ini menjadi berbeda karena biasanya ia salat Idul Adha di Masjid yang jamaahnya terbatas
"Kagum juga tiba-tiba merasakan salat Idul Adha di Padang pasir bersama ribuan orang. Biasanya di rumah hanya sama tetangga sholatnya di masjid," ujarnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait