Namun jika pembatasan gas ke Eropa terus berlanjut bisa memperdalam krisis energi. Paling kentara adalah lonjakan harga gas eceran yang mencapai 400 persen sejak Agustus lalu. Ini sangat berdampak pada penggunaan rumah tangga dan bisnis. Dampaknya pemerintah mengeluarkan uang hingga miliaran dolar untuk meringankan beban masyarakat.
Di Jerman, inflasi pada Agustus melonjak ke level tertinggi sejak hampir 50 tahun. Selain itu sentimen konsumen diproyeksikan mencapai rekor terendah untuk 3 bulan berturut-turut sampai September karena rumah tangga bersiap untuk membayar ongkos yang lebih tinggi.
Tidak seperti pemeliharaan selama 10 hari pada bulan lalu, pemeliharaan pipa Nord Stream 1 diumumkan kurang dari 2 pekan sebelumnya dan sedang dilakukan oleh Gazprom.
Rusia menyalahkan soal pemeliharaan ini dengan mengaitkan pada sanksi yang didera negara itu. Pemberlakuan sanksi menghambat pengembalian dan pemasangan peralatan. Rusia memangkas pasokan gas melalui pipa Nord Stream 1 menjadi 40 persen dari toral kapasitas pada Juni dan turun lagi menjadi 20 persen pada Juli.
Gazprom menjelaskan, penghentian pasokan diperlukan untuk perawatan pada kompresor pipa di stasiun Portovaya, Rusia. Pekerjaan itu akan dilakukan bersama perusahaan spesialis Siemens.
Rusia sebelumnya telah menghentikan pasokan gas sepenuhnya ke Bulgaria, Denmark, Finlandia, Belanda, dan Polandia, serta mengurangi aliran melalui jaringan pipa lain.
Pada Selasa kemarin, Gazprom mengumumkan juga akan menangguhkan pengiriman gas ke kontraktor Prancis terkait beda pendapat soal pembayaran. Menteri energi Prancis mengatakan pemerintahannya sudah mengantisipasi hilangnya pasokan dari Rusia.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait