Sultan Agung mengirimkan komandan bernama Mandureja untuk melawan Batavia dan dengan terbuka memerintahkannya mengusir Belanda dari Jawa dengan kekuatan senjata. Tapi pada saat yang sama Sultan Agung juga mengirimkan komandan lain bernama Purbaya.
Konon Purbaya ini untuk menjaga agar untuk kekuatan itu tidak berubah menjadi perang total. Unjuk kekuatan saja sudah dianggap cukup oleh sang Raja Mataram ini.
Saat itu Purbaya pergi ke dekat Batavia dengan kekuatan gaib yang dimilikinya. Dikisahkan Purbaya terbang di udara dan membuat sebagian tembok Batavia runtuh dengan mengucapkan jampi-jampi.
Belanda yang tidak mengenal tenaga gaib karena itu tidak bisa mempertahankan diri dan tidak perlu ditakuti sebagai musuh.
Tapi Mandureja yang tidak diberitahu tentang keberhasilan Purbaya terus maju menyerang. Mandureja pun dikalahkan karena dia bertindak menentang kehendak tuannya yang sebenarnya dan Belanda.
Kemudian membunuh Mandureja tanpa mereka ketahui telah menjadi eksekutor pengkhianat itu.
Pemerintah Batavia di bawah komando Belanda gembira karena lepas dari ancaman Mandureja. VOC lantas mengirimkan duta ke istana Mataram, untuk berterima kasih kepada sang raja besar.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait