Diskusi penanganan sampah makanan di Yogyakarta, Selasa (4/4/2023). (Foto : Ist)

YOGYAKARTA, iNews.id - Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan sampah makanan hingga 50 persen di 2030 nanti. Namun sampai saat ini belum ada roadmap yang pasti berkaitan dengan capaian setiap tahunnya.

Ternyata persoalan sampah makanan ini juga masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah DIY. Persoalan sampah makanan di DIY ada korelasi dengan budaya ataupun tradisi masyarakat wilayah ini.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharja menyebut di Yogyakarta dan sekitarnya masih menjadi budaya, terutama saat ada pesta. Para tamu tentu ingin mengambil semua makanan karena ingin mencobanya semua. Hingga akhirnya karena kemampuan perut terbatas sehingga makanan tidak dihabiskan.

"Pola ini sudah menjadi tradisi. Pokoknya ambil semua untuk dimakan, tapi akhirnya tidak habis dan terbuang sia-sia," ujarnya dalam diskusi penanganan sampah pangan di Yogyakarta, Selasa (4/4/2023).

Bahkan di TPST Piyungan ternyata sampah makanan yang masuk ke sana cukup banyak, jumlahnya mencapai 40 persen bahkan 54 persen di masa-masa tertentu. Jumlah tersebut sebenarnya cukup banyak namun masih sulit untuk menguranginya.

Direktur Eksekutif The Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Indah Budiyani menyebut sampah makanan saat ini menjadi persoalan serius bagi Indonesia. Tak hanya di Indonesia, sampah makanan ini juga menjadi isu di seluruh dunia.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia mencatat, sampah makanan di negara ini mencapai 40 persen dari total sampah yang dihasilkan masyarakat penduduk Indonesia. Tentu menjadi persoalan serius karena sebenarnya bisa memberi makan ratusan juta orang.

"Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2021 bahkan mencatat besaran kehilangan ekonomi Indonesia akibat sampah pangan adalah Rp 213-551 triliun per tahun,"katanya. 

"Ini persoalan serius. Sebab sampah makanan tidak hanya membawa dampak negatif bagi lingkungan namun juga ekonomi masyarakat,"ujarnya lagi.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network