"Seperti sertifikasi kompetensi dan juga peningkatan kapasitas yang dapat menjadi program utama. Seperti yang telah kami lakukan di (pengembangan) lima destinasi super prioritas dan 10 destinasi prioritas," ujarnya.
Selanjutnya adalah Geber atau Gerak Bersama. Tindakan kolaboratif di antara pemangku kepentingan diyakini sangat penting dalam mendorong proses pemulihan pariwisata. Salah satu contohnya adalah melalui perencanaan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan berskala nasional dan internasional yang berkualitas. "Ini membutuhkan keterlibatan berbagai sektor termasuk pemerintah, swasta, dan pihak-pihak lainnya," ujarnya.
Terakhir adalah Gaspol atau Garap Semua Potensi Lapangan Kerja. Untuk mencapai hal itu Kemenparekraf menghadirkan diversifikasi produk pariwisata melalui pengembangan ekowisata, wisata ramah muslim, wisata kesehatan, dan juga paket-paket wisata domestik.
"Diversifikasi ini tak hanya akan membuka peluang kerja tetapi juga meningkatkan aspek nilai tambah pariwisata kami dan memberikan lebih banyak pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke wilayah kami," ucapya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait