Untuk jalur evakuasi yang lama membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk berlari dari bibir pantai menuju ke tempat evakuasi sementara (TES). Namun melalui jalur baru hanya membutuhkan waktu lebih singkat yaitu hanya 7 menit.
Di Pantai Baron, ia telah menyiapkan 3 TES yang bisa dimanfaatkan warga ketika terjadi bencana tsunami. Pantai Baron menjadi fokus karena kalau terjadi tsunami ancamannya semakin besar. Karakteristik Pantai Baron yang berupa cekungan membuat tsunami semakin besar.
"Kalau tsunami mencapai titik tertinggi 20 meter maka air bisa masuk sejauh 1,5-2 kilometer ke daratan," ujar dia.
Perwakilan BMKG Pusat, Tiar Prasetya mengatakan perayaan hari Kesadaran Tsunami menjadi momentum bagi masyarakat agar sadar akan ancaman bencana tsunami. Mereka sengaja menggelar simulasi agar masyarakat terbiasa kalau ada tsunami.
"Jika simulasi diselenggarakan rutin dan reguler maka alam bawah sadar masyarakat akan terbentuk pola ketika ada tsunami itu harus berbuat apa," kata dia.
Di Indonesia ada 10 lokasi penyelenggaraan simulasi bencana tsunami. Di Provinsi DIY dilaksanakan di Pantai Glagah Kulonprogo dan Pantai Baron Gunungkidul. Baron dijadikan lokasi karena merupakan tempat dengan high economy cost, yaitu sebagai pusat ekonomi masyarakat.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait